KIPAS (Kelas Ibu Pengasuh Anak Sehat)

LATAR BELAKANG

Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan bahwa Upaya Perbaikan Gizi bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku, sadar gizi dan peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi dan kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-1019 bidang kesehatan telah ditetapkan sasaran pokok pembangunan bidang kesehatan dan gizi masyarakat yang bertujuan meningkatkan status kesehatan bayi dan ibu serta status gizi masyarakat dengan target indikator program  gizi pada tahun 2019 sebagai berikut : Menurunkan prevalensi anemia pada ibu hamil menjadi 28%, menurunkan prevalensi bayi dengan berat lahir rendah menjadi 8%, meningkatkanprevalensi bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI Ekslusif menjadi 50%, menurunkan prevalensi balita kekurangan gizi (underweight) menjadi 17%, menurunkan balita kurus (wasting) menjadi 9,5%, menurunkan prevalensi baduta pendek dan sangat pendek (stunting) menjadi 28%.

Upaya pelayanan gizi, sebagai salah satu Upaya Kesehatan Masyarakat  (UKM) Essensial, dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP). Pelayanan gizi dapat berupa edukasi, suplementasi, tatalaksana dan surveylans gizi.

Pelaksanaan pelayanan gizi di Puskesmas Ngemplak baik dalam dan luar gedung, dilaksanakan dengan kerjasama lintas program dan lintas sektor, seperti kader kesehatan,  KPM, PKK dan lainnya. Dukungan Stakeholder, membantu keberlangsungan  program dan regulasi.

Masalah gizi serius  yang dialami balita wilayah Puskesmas Ngemplak diantaranya  adalah Stunting dan Wasting. Faktor yang melatarbelakangi masalah gizi di 6 Desa, diantaranya : penyakit penyerta, pengetahuaan ketrampilan tentang PMBA kurang, pola asuh yang salah karena ibu bekerja dan anak diasuh orang lain, kepersertaan JKN-KIS, dan sosial ekonomi.  Perlu penanganan terpadu dan berkelanjutan agar balita tertangani dengan semestinya. Masalah gizi yang tidak tertangani dengan baik, akan menyebabkan gangguan kesehatan dan tumbuh kembang yang kurang optimal. Pada tahun 2017 terbentuk Inovasi KIPAS ( Kelas Ibu Pengasuh Anak Sehat ) konvergensi stunting – wasting berbasis pemberdayaan masyarakat dengan kerjasama lintas program dan lintas sektor. KIPAS Puskesmas Ngemplak sudah menjadi bagian inovasi desa dengan nama yang berbeda. KIPAS Si Ceting (Undaan Tengah), KIPAS Si Gunting (Undaan Lor), KIPAS Si Tanting (Wates), KIPAS Abhinaya (Ngemplak), KIPAS Penting (Larikrejo), KIPAS Darling ( Karangrowo).

TUJUAN

  1. Pemberdayaan Masyarakat dalam mendukung kegiatan KIPAS (Kelas Ibu Pengasuh Anak Sehat )
  2. Mengoptimalkan kerja sama Linprog dan linsek dalam kegiatan KIPAS (Kelas Ibu Pengasuh Anak Sehat)
  3. Menurunkan Prevalensi stunting – wasting di wilayah Puskesmas Ngemplak

TARGET

  1. Pengetahuan dan ketrampilan ibu balita / pengasuh dalam PMBA ( Pemberian Makan Bayi dan Anak ) 100% meningkat.
  2. Ketrampilan dan pengetahuan kader dalam penanganan stunting – wasting 100% meningkat
  3. Prevalensi balita stunting – wasting menurun 1% /tahun

SDM 

NO SUMBER DAYA KETERANGAN
1. Pendanan Belanja snack peserta, bahan demo PMBA, PMT Pemulihan, ATK, Alat antropometri, Transport Kader Kegiatan KIPAS, dan pendampingan rujuk balita ke puskesmas dan rumah Gizi Bintangku.
2. Tenaga  
1. Kader KIPAS Tambahan kader KPM, semua kader sbg Narsum Praktek PMBA, Konseling status gizi, pelaksana kegiatan KIPAS.
2. Nutrisionis Sebagai narsum dan rujukan konseling Gizi
3. Dokter Sebagai Rujukan dan Konseling Terpadu
4. Kesling, promkes, KIA Sebagai Rujukan dan Konseling Terpadu
5. Linsek lain Sebagai Narsum
3 Metode Pemantauan Status Gizi, Penyuluhan/konseling, praktek PMBA, pendampingan dan rujukan
4. Peralatan 1. Alat ukur Antropometri
2. Buku Antropmetri
3. ATK
4. Peralatan Memasak
5. Laptop/Hp
6. Meja dan kursi
7. Karpet/tikar
5. Pedoman Juknis KIPAS, Buku PMBA, Buku KIA, Lembar Balik PMBA,Buku Koselor ASI,Buku Antropoetri.